SELALU SEMANGAT WALAUPUN RINTANGAN MENGHADANG

Sabtu, 11 Juni 2011

pemantulan

pemantulan

Optika Geometri mempelajari sifat-sifat cahaya sebagai gelombang yang rnengalami pemantulan dan pembiasan.
PEMANTULAN (REFLEKSI)

Gbr. Pemantulan (Refleksi)
Pada proses pemantulan berlaku:
sinar datang d, garis normal N dan sinar pantul p terletak pada bidang datar

sudut datang (a) = sudut pantul (b)


PEMBIASAN (REFRAKSI)

Gbr. Pembiasan (Refraksi)
Pada proses pembiasan berlaku Hukum SNELLIUS:
sinar datang dari medium kurang rapat (n1) menuju medium lebih rapat (n2) akan dibiaskan mendekati garis normal, begitu juga sebaliknya.
sin i / sin r = n2 / n1 = v1 / v2 = kontanta

karena v = f . l dan f adalah konstan pada saat sinar melalui bidang batas n1 - n2 maka sin i / sin r = l1 / l2


PEMANTULAN SEMPURNA
Syarat terjadinya pemantulan sempurna:
sinar datang dari n2 menuju ke n1, dimana n2 > n1


sudut datang (i) lebih besar daripada sudut batas (Fb) atau i > Fb
sin Fb = n1 / n2



CONTOH-CONTOH PEMBIASAN:
Benda tidak terlihat pada tempat sebenarnya
n2 / n1 = Y2 / Y1
Y1 = kedalaman sesungguhnya
Y2 = kedalaman semu



Gbr. Contoh Pembiasan 1
Pembiasan Oleh Keping Paralel
t = d sin (i - r)/cos r
d = tebal keping
t = pergeseran sinar ke luar terhadap sinar masuk


Gbr. Contoh Pembiasan 2

PEMBIASAN PADA PRISMA

Gbr. Pembiasan Pada Prisma
Sudut deviasi d adalah sudut antara arah sinar masuk dan arah sinar ke luar prisma.
d = i1 + r2 - b

Jika BA = BC Þ i1, maka deviasi menjadi sekecil-kecilnya Þ deviasi minimum (dm).
sin 1/2 (b + dm) = n2/n1 sin 1/2 b


Jika b (sudut pembias prisma) kecil sekali (b < 15) maka Þ
dm = ( n2/n1 - 1)b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar