SELALU SEMANGAT WALAUPUN RINTANGAN MENGHADANG
Tampilkan postingan dengan label SENI BUDAYA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SENI BUDAYA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Maret 2011

Proyeksi Perspektif 1 titik hilang

Kata Perspektif berasal dari kata Itali Prospettiva yang berarti gambar pandangan. itu kataYohannes Suparyono judul bukunya…(ada di bawah).
untuk menghasilkan gambar dengan perspektif 1 titik hilang, objek ditempatkan sedemikian rupa sehingga 2 pasang tepi utamanya, sejajar dengan bisang gambar. dan 1 pasang tepi lainya tegak lurus terhadap bidang gambar. nah… 1 pasang tepi yang terakhir tadi akan mengumpul ke arah 1 titik hilang dalam perspektif
cara menggambarnya:
1. Gambarkan objek dan bidang gambar
2. Tentukan sumbu pandang dan baris cakrawala, maka otomatis titik lenyap didapatkan. Titik lenyap berasal dari pertemuan sumbu pandang dan garis cakrawala
3. Tentukan titik pandang menurut kedua sudut pandang (horisontal dan vertikal). Untuk sudut pandang horisontal selalu ditarik dari titik benda terjauh terhadap TL dengan kemiringan 30 derajat terhadap sumbu pandang. Kemudian sudut pandang vertikal dengan mengukur tinggi cakrawala dari sumbu pandang ke kiri dan ditarik garis dengan kemiringan 30 derajat terhadap sumbu pandang
4. Tentukan titik ukur dengan cara menarik garis dari titik pandang ke bidang gambar dengan kemiringa 45 derajat terhadap sumbu pandang
5. Dari setiap sudut bidang muka kubus ditarik garis menuju TL (titik lenyap).
6. kedalaman kubus diukur dari ukuran sisi kubus dan diletakkan disebelah kiri, kemudian ditarik menuju titik ukur yang berada di garis cakrawala
»»  READMORE...

Pembuatan Maket Arsitektur

Pembuat Maket Arsitektur

 
"Rumah Maket menerima pesanan maket arsitektur dan interior untuk miniatur properti maupun bangunan lainnya, dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau.
Kami menggunakan laser cutting machine dengan bahan acrylic. Paket termasuk lighting, pepohonan, dan detail lainnya."
Highlighted Works
»»  READMORE...

Nilai Seni Kria

Keragaman Nilai Seni Kriya Indonesia

Keragaman seni budaya bangsa Indonesia, di antaranya terlihat melalui produk kriya tradisional tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan karakter dan gaya seni masing-masing. Eksistensinya menambah maraknya keindahan bumi pertiwi, bak mozaik seni budaya di persada nusantara. Kehadiran aneka produk kriya tradisional itu merupakan potensi yang membanggakan karena didalamnya mengandung kompleksitas nilai dan kompetensi, sesuai tingkat peradaban dan kehidupan insan pendukungnya sejak jaman prasejarah sampai jaman modern. Sesuai jiwa jamannya, produk kriya tradisional Indonesia mengandung muatan nilai-nilai sosial, politik, ekonomi, budaya, spiritual, dan material yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat peradapan, kemajuan pola pikir, kesadaran, dan kepekaan rasa seseorang, berikut tingkat peradaban dan tataran hidup masyarakat pendukungnya.
Disadari, bahwa nilai-nilai yang di kandung produk seni kriya tradisional selalu mengalami perubahan dan perkembangan, mengalami kontinuitas dan dekontinuitas selaras dengan tuntutan perkembangan jaman, baik yang terjadi pada masa prasejarah, jaman purba, jaman madia, jaman modern, maupun pada era keterbukaan dan global. Ketika kehidupan manusia berada pada tataran hidup berpidah-pindah dengan kepercayaan animis dan dinamis, maka kehadiran seni kriya sangat bergayut dengan kondisi-kondisi kehidupan kala itu, demikian pula pada jaman purba, jaman madia, dan seterusnya.
Kehadiran seni kriya dapat dinyatakan sangat erat dengan peri kehidupan itu sendiri, seni kriya berasal dari masyarakat dan kembali untuk kepentingan mereka. Seni kriya berada di tengah masyarakat sebagai cabang seni yang membumi dan merakyat. Hal ini bukanlah sejenis slogan semata, tetapi hal itu adalah suatu kenyataan. Seperti diketahui,seni kriya hadir pada semua jenjang kehidupan masyarakat, baik di kalangan ekonomi lemah, ekonomi menengah, maupun ekonomi kuat. Umumnya masyarakat memerlukan kehadiran seni kriya di dalam kehidupan mereka, terutama sebagai sarana hidup untuk mengangkat harkat dan martabatnya. Seni kriya pernah menjadi perangkat simbol status seseorang, seni kriya bisa menjadi produk industri yang memiliki nilai ekonomi, dan seni kriya juga berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan material maupun spiritual. Meningkatnya sarana hidup, membuka peluang berkembangnya seni kriya guna menjawab berbagai kepentinygan hidup, hal itu mempunyai pengaruh kuat terhadap eksistensi danperkembangannya. Seni kriya yang sangat lekat dengan kebutuhan hidup itu memiliki peluang dan berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi unit usaha produksi yang bersifat industrial, sekaligus menjadi komuditas yang handal di bidang perdagangan. Hal ini terbukti banyak cabang seni kriya yang setelah melalui pembinaan serius berhasil memenuhi tuntutan pasar dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat pendukungnya, bahkan mendatangkan devisa negara

»»  READMORE...